Senin, 18 April 2016



CURUG WATUPLOSO

MIRIOMBO GIRIPURNO BOROBUDUR

Lokasi Curug WATUPLOSO berada di  dusun Miriombo Kulon, Desa Giripurno, Kecamatan Borobudur,  Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tepatnya terletak di bawah puntuk Sukmojoyo dan puntuk Mangkrong,  diatas puntuk Setumbu,  9 Km dari Candi Borobudur.  Mudah sekali ditemukan, karena terlihat dari Sukmojoyo dan Mangkrong, bisa dijangkau oleh  kendaraan roda 2 maupun roda 4, cukup 30 menit dari Candi borobudur.
Curug WATUPLOSO  adalah curug wisata kelurga, dengan karakteristik curugnya yang alami dekat dengan tempat parkir sehingga tak perlu jalan jauh dan melelahkan, apalagi ketika sampai lokasi disuguhi hamparan batu yang luas dengan gemericik air terjun menambah selera pingin mandi dibawah grojokan nan sejuk sambil berjemur di atas batu halus bersih sehingga sangat nyaman untuk santai sambil tiduran. Namun ketika hujan tiba jangan sekali-kali di bawah grojokan ini, air banjir cukup  besar dan sangat ekstrim pengunjung harus segera menepi bisa di gazebo-gazebo atau duduk-duduk diatas perahu naga sambil melihat air terjun sambil selfi.
Ketika musim kemarau tiba air WATUPLOSO sangat kecil namun justru keindahan hamparan batu yang nampak  sangat indah  untuk diambil gambarnya, ataupun buat mejeng. Karakter curug WATUPLOSO  dengan 3 tingkat, pengunjung bisa menyusuri curug yg ke 2 dengan menuruni tebing dengan berpegangan tali hanya yang  berjiwa petualang dan bernyali besar yang bisa menyusurinya namun tidak sia-sia karena keindahan alami yang didapatpengobat jerih payahnya, begitu juga ke curug 3 yang paling bawah tentunya  masih alami dan eksotik .

Rute jalan menuju curug WATUPLOSO dapat di tempuh dengan 2 jalan. Apabila naik sepeda motor dari Candi Borobudur – Desa Giritengah -  jl sukmojoyo-Mangkrong  turun 5 menit-sampai Watuploso . Apabila naik mobil dari Candi Borobudur - desa ngadiharjo naik ke desa Giripurno – dusun Miriombo kulon – sampai Watuploso.

Hasil gambar untuk kambing etawa super
          Dari tempat parkir pengunjung sebelum sampai  lokasi bisa melihat- lihat Kambing PE (Peranakan Etawa) siapa tau ada yang minatg dengan postur tinggi besar badan berbulu putih kepala hitam telinga panjang tentunya sangat cocok bagi kalangan penghobis penyayang binatang piaraan, Pengunjung bisa membawa pulang kambaing tersebut asal sesuai harganya. Dari segi harga cukup fantastik bisa mencapai puluhan juta rupiah.
                                                                         JenisKambing  : Peranakan Etawa  (PE)

Memasuki area curug dengan jalan kaki menyusuri jalan cor blok yang cukup nyaman, ketika sampai lokasi terlihat sebuah patung keris yang menjulang menancap di batu  begitu gagah, apalagi keris itu adalah salah satu warisan budaya leluhur nenek moyang kita tentunya harus kita lestarikan .





Keris : Tirtowutah



Tidak jauh dari patung keris terlihat patung kursi berbentuk dua telapak tangan menengadah, terkesan romantis buat selfi, dibawah batu besar yang menjulang tinggi diatasnya. 
Menurut mitos cerita rakyat dulu di bawah batu besar ini pernah ada seseorang yang bersemedi atau bertapa. Selidik punya selidik orang itu adalah orang dari tetangga desa. Seseorang tersebut berilmu tinggi jebolan dari salah satu pondok terkenal namun konon ceritanya antara ilmu dan kemampun otaknya tidak seimbang yang sering kita sebut kelebihan ilmu, sehingga  orang tersebut berperilaku aneh sambil membawa sebuah keris di tasnya dan selalu duduk dibawah batu itu, sempat warga desa mencurigai gerak geriknya namun setelah diselidiki tidak menunjukkan hal-hal yang mengkawatirkan sehingga warga desa membiarkan saja.
Memang kenyataannya di di bawah batu ini cukuplah nyaman untuk duduk bersantai ria dan ketika turun hujan tidak akan basah karena terlindungi batu besar diatasnya . Dengan latar belakang ini pihak pegembang dibuatkan kursi telapak tangan dengan maksud biar lebih nyaman  dan bukan untuk semedi atau bertapa, hanya kepada Alloh lah kita berserah diri. Aminnn...

Menuruni tangga cor blok terlihat sebuah patung perahu naga menjulur ke arang curug, nah disini pengunjung pasti akan tergoda untuk selfi karena dari atas perahu ini terlihat air terjun dengan hamparan batu mulus yang indah, begitu juga akan terlihat area curug WATUPLOSO nya.



Perau : SOLAEMAN BOAT

 

Dari prau Naga menuruni beberapa anak  tangga dan sampailah di area batuplosonya, pengunjung bisa duduk-duduk sambil tiduran bahkan bisa mandi dibawah grojogan sambil bercengkerama dengan air yang dingin
WATUPLOSO : 1


 Ketika pengunjung mau menyeberangan air curug ini bisa jalan menyeberangi air yg mengalir tetapi harus hati-hati karena batunya cukup licin, yang lebih aman pengunjung bisa lewat di  sebalik grojogan yang tidak basah dengan kabut air yang menetes dari atas.


                                                            Dasar Curug Plosowatu  berupa Bebatuan                


 

Sampai di seberang grojogan bisa istirahat di gazebo-gazebo







Gazebo : Tanggul Warih

 
 Nah di gazebo inilah bagi pengunjung yang penasaran bisa menuju WATUPLOSO ke 2 maupun ke 3, tapi ingat medannya masih alami dan ekstrim hanya yang berjiwa petualanglah yang mampu mengarunginya dan ingat hati-hatilah karena keselamatan jiwa itu utamanya.


 










                                WATUPLOSO : 2



                    Tebing di WATUPLOSO : 3
                     Dasar Watuploso 3 yang sejuk
Secara Keseluruhan, panorama curug WATUPLOSO masih alami, indah dan berbeda dengan curug-curug pada umumnya yang  kami istilahkan curug 2 muka artinya ketika musim hujan air terjunnya yang kita nikmati, tetapi ketika musim kemarau batu plosonya yang kita nikmati bak taman bebatuan nan artistik. Suasana sekitar masih berupa bukit-bukit, belum tereksplorasi karena mengingat bebatuan dan tebing yang terjal yang alami. Tidak banyak komentar datanglah ke lokasi. Dengan satu kali kunjungan wisata dapat menempuh beberapa tepat wisata yaitu : Candi Borobudur – Rumah kamera – Puntuk Sukmojoyo – Puntuk mangkrong – Curug WATUPLOSO – Puntuk setumbu – gereja Ayam .
Ini saja sekilas Curug WATUPLOSO Pihak Pengembang adalah putra daerah yang berjiwa dan sadar  akan wisata  (Pokdarwis ) kelompok sadar wisata yang bekerja sama dengan wilayah setempat,